17 April 2012

Earth And Lyra

Jakarta Hujan meteor kembali menyapa warga bumi. Yang menarik kali ini, puncak hujan meteor Lyrid bertepatan dengan Hari Bumi pada 22 April. Ingin menyaksikan fenomena alam ini? Saksikanlah dini hari nanti.

"Hujan meteor Lyrid terjadi sejak 15 hingga 28 April. Nah, puncaknya 22 April saat Hari Bumi," ujar Profesor Riset Astronomi Astrofisika Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Thomas Jamaluddin, dalam perbincangan dengan detikcom, Kamis (21/4/2011).

Dia menjelaskan, hujan meteor ini bisa disaksikan setelah pukul 00.00 WIB sampai dengan subuh. Kuantitas meteornya memang tidak terlalu banyak, hanya 15 meteor per jam. Namun bagi penggemar astronomi, fenomena ini tentu tak akan dilewatkan.

"Fenomena ini bisa dilihat kalau tidak ada polusi cahaya, cuaca cerah dan medan pandang tidak terganggu," imbuh Jamaluddin.

Bila Anda ingin menyaksikan hujan meteor ini, selepas tengah malam, mendongaklah ke arah timur laut dan utara. Lihatlah ke rasi bintang Lira yang merupakan segitiga musim panas. Rasi ini cukup mudah dikenali karena ada bintang terang bernama Vega.

"Ini berasal dari debu komet Thatcher, terjadi rutin dan tidak terlalu variatif. Kerapatan debu kometnya tidak terlalu banyak berubah atau relatif tetap," terang alumnus Universitas Kyoto Jepang ini.

Karena kecil, penampakan hujan meteor ini seperti bintang berpindah. Yang menjadi penggangu pengamatan hujan meteor ini adalah cahaya bulan, karena saat ini pasca bulan purnama, sehingga cahaya bulan masih relatif terang.

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Enterprise Project Management