17 April 2012

Pedestrian \:D/

Aktivitas sederhana seperti jalan kaki di luar rumah disebut bisa berperan menekan depresi pada seseorang.

Berdasarkan studi para ahli di Skotlandia ditemukan, jalan kaki ternyata mampu berperan penting untuk mengurangi depresi. Studi penelitian dipublikasikan dalam jurnal Mental Health and Physical Activity.

Penelitian tersebut mengatakan, dengan berjalan kaki seseorang dapat melepaskan emosi sehingga setelahnya mereka merasa lebih baik. "Berjalan kaki dapat mengalihkan rasa khawatir," ungkap Profesor Adrian Taylor, salah seorang peneliti yang berasal dari Universitas Exeter, Inggris. Terapi berupa jalan kaki ini juga disarankan karena mudah dilakukan, murah, dan bisa dilakukan kapan pun.
Pimpinan peneliti Paul Farmer menegaskan, hasil maksimal diperoleh dengan melakukan aktivitas jalan kaki di luar ruangan secara bersama-sama. "Berolahraga dengan orang lain dapat berdampak lebih besar, karena di sanalah kesempatan untuk memperkuat jaringan sosial, membicarakan masalah dirinya dengan orang lain atau hanya tertawa, bersepeda, berkebun, atau bahkan renang di perairan terbuka," terangnya.
Namun, dikatakan para ahli yang terlibat dalam penelitian ini, perlu ada penelitian-penelitian lanjutan guna menjawab beberapa hal yang belum terjawab: apakah jalan kaki itu itu harus cepat atau lambat, dan apakah berjalan di dalam ruangan memang termasuk dapat berpengaruh terhadap depresi.
Selain menangkal stres atau depresi, sebelumnya olah raga jalan kaki telah diketahui pula dapat bermanfaat memperkuat tulang, mengontrol berat badan, serta memaksimalkan fungsi jantung, sampai menyehatkan paru-paru.

Earth And Lyra

Jakarta Hujan meteor kembali menyapa warga bumi. Yang menarik kali ini, puncak hujan meteor Lyrid bertepatan dengan Hari Bumi pada 22 April. Ingin menyaksikan fenomena alam ini? Saksikanlah dini hari nanti.

"Hujan meteor Lyrid terjadi sejak 15 hingga 28 April. Nah, puncaknya 22 April saat Hari Bumi," ujar Profesor Riset Astronomi Astrofisika Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Thomas Jamaluddin, dalam perbincangan dengan detikcom, Kamis (21/4/2011).

Dia menjelaskan, hujan meteor ini bisa disaksikan setelah pukul 00.00 WIB sampai dengan subuh. Kuantitas meteornya memang tidak terlalu banyak, hanya 15 meteor per jam. Namun bagi penggemar astronomi, fenomena ini tentu tak akan dilewatkan.

"Fenomena ini bisa dilihat kalau tidak ada polusi cahaya, cuaca cerah dan medan pandang tidak terganggu," imbuh Jamaluddin.

Bila Anda ingin menyaksikan hujan meteor ini, selepas tengah malam, mendongaklah ke arah timur laut dan utara. Lihatlah ke rasi bintang Lira yang merupakan segitiga musim panas. Rasi ini cukup mudah dikenali karena ada bintang terang bernama Vega.

"Ini berasal dari debu komet Thatcher, terjadi rutin dan tidak terlalu variatif. Kerapatan debu kometnya tidak terlalu banyak berubah atau relatif tetap," terang alumnus Universitas Kyoto Jepang ini.

Karena kecil, penampakan hujan meteor ini seperti bintang berpindah. Yang menjadi penggangu pengamatan hujan meteor ini adalah cahaya bulan, karena saat ini pasca bulan purnama, sehingga cahaya bulan masih relatif terang.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Enterprise Project Management